Teknologi Informasi Implikasi bagi Pendidikan

Oleh Prananto Sukmajaya

Perkembangan Teknologi Informasi yang begitu mendesak telah menstransformasikan konsep pendidikan berbasis komputer (Computer Based Education-CBE) menjadi pendidikan berbasis Teknologi Informasi.
Teknologi informasi dapat mengintegrasikan komputer, dan internet maupun sarana sistem informasi lainnya menjadi alat yang memberdayakan proses belajar mengajar lebih kreatif dan kompetitif.

Penggunaan Teknologi Informasi bagi dunia pendidikan akan menggeser sifat introvet universitas (conventional university) menjadi ekstrovet yang lebih proaktif. Demikian halnya dengan unit satuan pendidikan yang lebih kecil misalnya Fakultas, Jurusan, Prodi bahkan terhadap diri dosen dan mahasiswa.

Media dan teknologi dalam dunia pendidikan berkembang seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Dalam pndidikan terdapat 5 elemen media yang penting yaitu; direct human contact (face to face), teks (termasuk grafik), audio, video dan komputasi.

Program studi Teknologi Pendidikan yang banyak bersentuhan dengan usaha melakukan inovasi dan cara-cara baru dalam peningkatan efektifitas pembelajaran akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi termasuk komputer. Merefleksikan perkembangan penggunaan teknologi sejak tahun 1980 terus berkembang seperti DVD (Digital Video Disc), video conferencing, electronic mail, computer conferencing, computer base multimedia, remote interactives data bases dan sebagainya. Program studi Teknologi Pendidikan memandang pentingnya pengintegrasian mata kuliah berbasis komputer ke dalam kurikulum terbarunya. Komputer memiliki nilai strategis dan berpengaruh terhadap semua alat dan media dalam pembelajaran baik audio maupun video.


Kampus Modern Berbasis Teknologi Informasi : What needed?

Keunggulan penguasaan teknologi informasi bagi mahasiswa memiliki konsekuensi logis adanya dukungan kebijakan, komitmen tinggi dan pandangan visioner dari semua pihak . Kebijakan hendaknya diorientasikan bagi usaha pengembangan SDM unggul di bidang Iptek. Komitmen didasari bahwa teknologi adalah mahal tetapi anggapan ini tidak selamanya benar. Pembangunan fisik sebenarnya terkadang menjadi lebih mahal karena memerlukan biaya perawatan yang besar. Pembangunan berorientasi fisik pada lembaga pendidikan tinggi biasanya didasari alasan-alasan klasik keterbatasan ruang kelas bagi pelaksanaan pembelajaran kelas konvensional. Tidakkah disadari ke depan bahwapembelajaran tatap muka konvensional akan semakin berkurang tergantikan pembelajaran yang lebih terdesentralisasikan melalui CD interaktif, web base dan perangkat teknologi informasi lainnya. Bukankah perlu ada pembangunan diorientasikan untuk peningkatan saranan TI seperti belanja software dan hardware yang up to date? Inilah yang memerlukan pandangan jauh ke depan bahwa eksistensi mahasiswa ke depan akan sangat ditentukan apakah yang dikuasai sekarang dapat membantu kemampuan belajarnya di masa datang?

Refleksi Pembelajaran Komputer

Di Fakultas Ilmu Pendidikan di PPPPTK Matematika Yogyakarta telah tersedia laboratorium komputer yang dari sisi kuantitas memang belum memenuhi rasio kebutuhan pembelajaran per individu mahasiswa yang rata-rata jumlah setiap kelas 30 sementara jumlah komputer sekitar 20 buah. Tidak semua komputer bisa digunakan karena ada satu dua yang terkadang mengalami error. Sistem jaringan LAN agaknya kurang efektif, di mana penggunaan software baru yang memerlukan instalasi harus dilakukan berulang atas setiap komputer karena software master pada server tidak bisa diakses untuk instalasi oleh setiap user. Tersedianya teknisi khusus yang menangani laboratorium komputer menjadi kebutuhan mendesak dan harus bersifat full timer. Teknisi tidak hanya bersifat menangani kerusakan tetapi juga mengelola, menilai dan melakukan envisioning berbagai software dan hardware di masa mendatang. Pembelajaran komputer memerlukan praktek dan latihan sehingga diperlukan waktu yang cukup dan memerlukan aspek visualisasi dalam memberikan contoh-contoh dalam mengeksekusi perintah dalam program tertentu. Hal ini akan mudah dilakukan jika tersedia sebuah LCD sehingga semua mahasiswa dapat mengikuti visualisasi interface yang sama sekaligus melakukan praktek. Sangat tidak efektif apabila harus dilakukan supervisi kepada setiap individu.

Saran untuk Mahasiswa

Dengan realitas yang ada agaknya untuk dapat memaksimalkan hasil belajar mahasiswa perlu bersikap kreatif tidak hanya menggantungkan kepada fasilitas yang ada di kampus. Mahasiswa perlu belajar mandiri di rumah ataupun di mana saja baik dari teman-teman, buku latihan maupun dari nara sumber yang relevan. Memang beruntung bagi mahasiswa yang sudah memiliki sarana pendukung namun bukan berarti menjadi hambatan bagi yang belum memiliki. Menguasai komputer memerlukan praktek dan latihan secara terus menerus dan terpenting kemauan kuat. Bukankah Bill Gates menemukan idenya dalam sebuah gudang/garasi mobil ? Selamat belajar untuk mahasiswa TP , hold your future trough technology and morality”.

Komentar Jurusan Teknologi Pendidikan

1. Spesial perancang sarana dan prasarana penunjang pendidikan. Ada yang menjadi guru, dosen, juga ada yang menjadi staf ahli menteri atau bekerja di departemen, terutama di bagian iptek dan HRD. Jurusan ini ada di UNJ ( Mhs. UNJ )
2. Saya masuk di UPI aja terus ngambil teknologi pendidikan Jurusan ini bertugas menyiapkan tenaga ahli yang memiliki kemampuan akademik dan profesional dalam bidang perencanaan, pengembangan, dan pengelolan kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Mempersiapkan lulusannya agar mampu melaksankan tugas akademik dan profesional di lingkungan sekolah atau luar sekolah di lingkungan Depdiknas dan luar Depdiknas, di lembaga pendidikan pemerintah maupun swasta. ( Mhs. UPI )


0 komentar:

Copyright © 2012 FKIP UNIKARTA.